Masa kebangkitan Islam atau disebut dengan masa pembaharuan mulai menggeliat pada tahun 1800 M. Pada masa tersebut kalangan kaum muslimin banyak yang mengerahkan pemikirannya untuk kemajuan agama Islam. para Ulama, Cendekiawan muslim di berbagai wilayah Islam banyak yang intens terhadap study Islam sehingga keortodokannya mulai ditinggalkannya. Sehingga pada masa pembaharuan tersebut ilmu pengetahuan, kebudayaan dan ajaran islam berkembang di berbagai Negara seperti Negara India, Turki, Mesir. Berikut ini Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan selengkapnya silahkan baca disini.

1. Bdang Akidah

Salah satu pelopor dalam pembaruan di dunia Islam Arab adalah suatu aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad ke-19. Pelopornya adalah Muhammad Abdul Wahab yang berasal dari Nejed, Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan olehnya adalah upaya untuk memperbaiki umat Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. paham tauhid mereka telah tercamppur aduk oleh paham “Tarikat” yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia Islam.

Di setiap negara-negara Islam yang mereka kunungi banyak makam syekh yang bertebaran di setiap kota maupun desa. Masyarakat Islam banyaj yang mendatangi makam tersebut dalam setiap menyelesaikan persoalan dalam hidupnya. Menurut Muhammad Abdul Wahab, cara itu disebut musyrik dan itu termasuk sesat. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau Muhammad Abdul Wahab memusatkan pperhatiannya untuk menangani masalah tersebut. Ia memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut.
  • Zat yang harus disembah adalah Allah swt., yang menyembah selain Allah dinyatakan sebagai musyrik.
  • Kebanyakan umat Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang ebenarnya tetapi berbau musyrik.
  • Menyebut nama nabi atau syekh termasuk bagian dari musyrik.
  • Meminta syafaat selain dari Allah swt. juga syirik.
  • Memperoleh pengetahuan selain dari Al-Quran, hadis dan qiyas (analog) merupakan kekufuran.
  • Tidak percaya kepada qada dan qadar Allah swt. merupakan kekufuran.
  • Menafsirkan Al-Quran dengan takwil atau interprestasi bebas juga termasuk kekufuran.
Selanjutnya pemikiran-pemikiran yang mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaruan di abad ke-19 adalah:
  • Hanya Al-Quran dan hadis yang menjadi sumber asli ajaran-ajaran Islam, pendapat ulama bukan merupakan sumber.
  • Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
  • Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup.
Muhammad bin Abdul Wahab merupakan pemimpin yang aktif berusaha mewujudkan pemikirannya, beliau meninggal pada tahun 1787 M.

Bidang Ilmu Pengetahuan

Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan


Islam adalah agama yang sangat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Islam menghendaki manusia menjalankan kehidupan yang didasarkan pada rasionalitas atau akal dan iman. Ajaran Islam mendapat respon yang positif dari para pemikir Islam sejak zaman klasik (650-1250 M), zaman pertengahan (1250-1800 M) hingga periode modern (1800-sekarang).

Pada periode modern ini, kaum muslimin memiliki banyak sekali tokoh-tokoh pembaruan yang ppokok-pokok pemikiran maupun jasa-jasanya di berbagai bidang telah memberikan sumbangsih bagi umat Islam di dunia. Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan antara lain:

a. Jamaluddin al Afgani (1838-1897 M).

Salah satu sumbangan terpenting di dunia Islam yaitu gagasan mengilhami kaum Islam Turki, Iran, Mesir dan India, meskiun sangat anti Imerealisme Eropa. Ia menggunakan pencapaian ilmu pengetahuan Barat, ia tidak melihat kontradiksi antara Islam dan ilmu pengetahuan, namun gagasannya untuk mendirikan universitas yang khusus mengajarkan ilmu pengetahuan modern di Turki menghadapi tantangan kuat dari para ulama, pada akhirnya dia diusir dari negara tersebut.

b. Muhammad Abduh (Mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyid Rida (Suriyah 1865-1935).

Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa Negara Eropa dan amat terkesan pengalaman di sana. Rasyid Rida mendapatkan pendidikan Islam tradisional dan menguasai bahasa asing (Perancis dan Turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan modern secara umum. Oleh karena itu tidak sulit bagi Rida untuk bergabung dengan gerakan pembaruan al Afgani dan Muhammad Abduh diantaranya melalui penerbitan jurnal Al Urwah, Al Wusta yang diterbitkan di Paris dan diterbitkan di Mesir.

c. Toha Husein (Mesir 1889-1973)

Toha Husein adalah seorang sejarawan dan filosuf yang amat mendukung gagasan Muhammad Ali Pasya. Gagasan Toha Husein dianggap sekularis karena menggunakan ilmu pengetahuan.

d. Syayid Qutub (Mesir 1906-1966) dan Yusuf al Qardawi

Al Qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan, jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pemberantasan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan teknologinya, maka Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan Al Qadarwi ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum muslimin.

e. Sir Sayyid Ahmad Khan (India 1817-1898)

Beliau adalah pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum muslimin dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al-Quran. Ia amat serius dengan upaya ini antara lain dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al-Quran.

f. Sir Muhammad Iqbal (Punjabi 1873-1938)

Beliau ini merupakan salah seorang muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan yang bercorak tradisional intelektual Islam. Kedua hal inilah yang muncul dari karya utamanya di tahun 1930 yang berjudul “The Reconstruction of Religius Thought in Islam Reconstruction”, ia mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk konsumsi generasi baru muslim.

Perkembangan Kebudayaan pada Masa Pembaruan

Bangsa Turki tercatat dalam sejarah Islam, dengan keberhasilannya mendirikan dua dinasti yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Dinasti Usmani. Kebudayaan Turki merupakan perpaduan antara kebudayaan Persia, Bizantium, dan Arab.

Dari kebudayaan Persia mereka banyak mengenal ajaran tentang etika dan tata krama kehidupan kerajaan atau kehidupan pemerintahan. Prinsip kemiliteran mereka dapatkan dari kebudayaan Bizantium, sedang dari kebudayaan Arab mereka mendapatkan ajaran tentang prinsip ekonomi kemasyarakatan dan ilmu pengetahuan.

Arsitektur di Turki Usmani berupa bangunan-bangunan masjid yang indah seperti masjid Sultan Muhammad al Fath, masjid Sulaiman dan Masjid Abu Ayub al Anshari.

Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu masjid yang terkenal keindahannya adalah masjid yang awalnya berasal dari gereja Ayu Sophia.

Islam dan kebudayaannya tidak hanya merupakan warisan dari masa silam yang gemilang, namun juga salah satu kekuatan penting yang cukup diperhitungkan dunia dewasa ini. Toleransi beragama merupakan salah satu kebudayaan Islam dan tidak ada satupun ajaran Islam yang bersifat rasisme dan etnosentrisme.

Manfaat dari Sejarah pada Masa Pembaruan

Manfaat dari sejarah pada masa pembaruan yaitu:
  1. Sejarah dikemukakan dalam Al-Quran sebagai kisah atau peristiwa yang dialami umat manusia pada masa lalu. Keberhasilan atau kegagalan yang mereka lakukan menjadi pelajaran yang baik untuk masa mendatang.
  2. Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil keputusan.
  3. Pembaruan akan memberikan manfaat berupa inpirasi untuk mengadakan perubahan.
  4. Pembaruan mempunyai pengaruh besarpada setiap pemerintahan.

Cermianan Perilaku pada Masa Pembaruan

Ada beberapa perilaku yang merupakan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan diantaranya:
  1. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai atau berdasarkan dengan ajaran Al-Quran dan hadis.
  2. Sejarah dapat diambil hikmahnya dalam membuat langkah-langkah inovatif sehingga manusia sejahtera dunia akhirat.
  3. Memotivasi diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan.
  4. Ilmu pengetahuan dan teknologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses belajar akan tercapai tujuan yang diharapkan.
Itulah tadi sedikit materi yang bisa saya sampaikan tentang Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

0 comments:

Post a Comment

 
Top