Metode dan tahapan proses pengolahan limbah cair yang telah dikembangkan sangat beragam. Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda kemungkinan akan membutuhkan proses pengolahan yang berbeda pula. Proses- proses pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses atau hanya salah satu. Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan atau faktor finansial. Berikut ini Penanganan Limbah Cair secara Primer, Skunder, dan Tersier selengkapnya silahkan baca disini.

Penanganan Limbah Cair secara Primer, Skunder, dan Tersier

Limbah cair di klasifikasikan menjadi empat kelompok sebagai berikut.

1. Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan dari rumah tangga, perkantoran, bangunan perdagangan, dan sarana sejenis. Contoh: air sabun, air ddetergen sisa cucian, dan air tinja.

2. Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan industri. Contoh: air sisa cucian sayur, buah, dan daging dari inddustri pengolahan makanan, serta sisa dari pewarnaan kain dari industri tekstil.

3. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke alam tanah atau melalui luapan dari permukaan. Contoh: air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), halaman, dan lain-lain.

4. Air hujan (strom water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah.

Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara alami atau dengan peralatan. Pengolahan air limbah secara alami menggunakan kolam stabilisasi. Biaya yang diperlukan tidak tinggi, tetapi membutuhkan area yang luas. Adapun teknologi yang digunakan dalam mengatasi limbah cair ini dengan bantuan peralatan Instan Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Karakter air limbah meliputi sifat fisika, kimia, dan biologi. Dengan mengetahui jenis polutan yang terdapat dalam air limbah, maka dapat ditentukan unit proses yang dibutuhkan.

Proses penanganan air limbah pada prinsipnya terdiri dari tiga tahap, antara lain sebagai berikut.

1. Penanganan Primer

Penanganan primer disebut juga pengolahan pertama (primary treatmet). Tahap ini adalah tahapan untuk memisahkan padatan dari air limbah dengan cara sebagai berikut.

a. Penyaringan (Filtration)

3 Penanganan Limbah Cair secara Primer, Skunder, dan Tersier


Dalam tahap ini bahanbahan buangan yang berukuran besar disaring menggunakan suatu alat komunikator yang berfungsi menyaring sambil menghancurkan bahan padatan.

b. Pengendapan (Sedimentation)

Dalam keadaan tenang, pasir, benda-benda kecil, dan hancuran padatan akan mengendap. Pengendapan yang terjadi dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Proses pengendapan ini berfungsi sebagai berikut
  1. Mengurangi kebutuhan oksigen pada proses pengolahan biologis berikutnya.
  2. Memperoleh air buangan yang jernih.
  3. Mempermudah proses penanganan lumpur.
  4. Endapan yang dihasilkan dapat digunakan untuk menutup tanah pertanian/keperluan lain.
Padatan tersuspensi dapat mengendap ketika aliran air buangan diperlambat dan dilakukan dalam tangki sedimentasi. Padatan teruspensi yang mengendap disebut lumpur mentah. Untuk mempercepat proses pengendapan sering ditambahkna tawas.

2. Penanganan Sekunder


Disebut juga dengan pengolahan kedua (secondary treatment). Dalam penanganan sekunder ini mengalami proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologis. Proses penguraian bahan organik dilakukan oleh mikroorganisme secara aerobiik dan anaerobik . proses aerobik menggunakan oksigen dengan bantuan lumpur aktif (activated sludge) yaitu lumpur yang banyak mengandung bakteri pengurai. Adapun dalam proses anaerobik zat organik diuraikan tanpa oksigen. Proses pengolahan anaerobik bisa menghasilkan biogas (gas metana dan karbon dioksida).

3. Penanganan Tersier

Merupakan lanjutan dari penanganan sekunder. Pada pengolahan ketiga (tertiary treatment) bertujuan menghilangkan nutrisi/unsurr hara khususnya nitrat dan fosfat. Sebagian besar senyawa nitrogen dan fosfor tetap ada dalam air buangan walaupun telah mengalami proses penanganan primer dan skunder, maka perlu penanganan ketiga karena komponen tersebut akan menyebabkan perubahan rasa dan bau.

Itulah tadi sedikit informasi yang bisa saya sampaikan tentang Penanganan Limbah Cair secara Primer, Skunder, dan Tersier semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

3 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

 
Top