Pesatnya perkembangan teknologi informasi selain berdampak positif bagi masyarakat terutama anak muda, dampak negatif pun berkembang dengan pesatnya. Media-media informasi baik cetak, elektronik maupun internet ikut berperan dalam merubah cara berpikir dan perilaku mereka. Tayangan-tayangan yang disuguhkan sudah melenceng jauh dari kaida-kaidah agama dan moral. .Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang. Berikut ini Pengaruh Positif dan Negatif Budaya Asing di Indonesia selengkapnya silahkan baca disini.
Teknologi yang merupakan salah satu hasil budaya asing akan memperkenalkan budaya Indonesia kepada negara luar. Melalui media elektronik, media cetak, dan media-media lain kita dapat memperkenalkan kedinamisan tari Pendet dari Bali, elembutan tari Serimpi dari Jawa Tengah, dan kreatifnya tari Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam. Dengan tayangan budaya tersebut orang luar akan tertarik untuk berkunjung ke Indonesia.
2. Kebudayaan Indonesia Semakin Diperkaya oleh Budaya Luar
Dengan melihat dan membandingkan budaya-budaya luar yang masuk memungkinkan kita untuk memperkaya kebudayaan Indonesia. Kita dapat mengadopsi unsur-unsur budaya yang bermanfaat dan meningkatkan budaya Indonesia.
3. Terpenuhinya Berbagai Kebutuhan Masyarakat
Dengan semakin memudarnya batas negara, membuat kita lebih mudah untuk mendapatkan kebutuhan yang kita inginkan. Perdagangan bebas yang diciptakan beberapa negara di dunia akan lebih mempercepat keluar masuknya barang dari negara satu ke negara lain sehingga kita akan lebih mudah untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan.
4. Meningkatkan Etos Kerja yang Tinggi dan Profesional
Salah satu kunci keberhasilan negara-negara maju di dunia ini adalah budaya kerja penduduknya yang mempunyai etos kerja yang tinggi dan profesional. Bangsa Indonesia dapat menirunya apabila ingin menjadi negara yang maju. Jepang menjadi negara yang hebat di dunia karena penduduknya yang cerdas, etos kerjanya tinggi, disiplin, sangat menghargai waktu, dan profesional.
5. Sistem Pemerintahan Semakin Terbuka dan Demokratis
Pada era globalisasi paham Barat yang mengusung demokrasi dan kebebasan lebih mendominasi dibandingkan paham lain. Paham ini menyebabkan sistem pemerintahan di dunia dilakukan secara terbuka tanpa mengenal perbedaan. Hak dan kewajiban warga negara dianggap sama. Sistem pemerintah diatur oleh rakyat dan untuk rakyat guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sistem pemerintahan yang tidak dijaankan secara demokratis akan mendapat tekanan dari dunia internasional.
6. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Dalam Negeri
Globalisasi memungkinkan negara berkembang bekerja sama dengan negara maju, terutama dalam pengadaan modal. Negara maju yang memiliki surplus modal memberikan bantuan berupa investasi asing, utang luar negeri, dan dana bantuan. Modal tersebuk di investasikan ke pabrik atau perusahaan negara untuk kegiatan produksi. Proses ini juga menyerap tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan per kapita enduduk. Dengan demikian, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
7. Meningkatkan Produktivitas Kerja Masyarakat
Pada era global negara harus siap bersaing dengan negara-negara maju yang memiliki teknologi tinggi. Persaingan ini mendorong masyarakat dunia untuk mengembangkan potensi ekonomi. Hal ini berdampak pada meningkatnya produktivitas kerja masyarakat dunia. Semangat kerja tinggi dibutuhan untuk memenangkan persaingan pada era global.
8. Mendorong Peningkatan Gerak Sosial Masyarakat
Masuknya budaya asing dan menipisnya batas-batas antar negara menyebabkan ruang sosial masyarakat semakin luas. Kecanggihan teknologi menjadikan dunia seperti selembar daun kelor. Dengan kemajuan teknologi, setiap orang dapat berkomunikasi tanpa mengena batas ruang dan waktu. Selain itu, adanya teknologi dunia maya atau internet dengan fasiitas chatting dan e-mail menjadikan ruang sosial masyarakat semakin luas. Setiaporang dapat berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara tanpa harus beranjak dari tempat duduk.
9. Memacu Etos Kerja Masyarakat
Persaingan pada era global semakin teras kuat. Budaya kerja dan cara kerja harus ditingkatkan. Kita harus bersaing dengan negara-negara lain di dunia yang telah memiliki teknologi tinggi. Kita harus berjuang agar tidak menjadi masyarakat yang terpinggirkan. Kita harus pantang menyerah menghadapi segala tantangan yang ada. Adanya ketakutan-ketakutan menjadi komunitas masyarakat yang terpinggirkan dan adanya tekad yang kuat untuk berjuang agar mampu bersaing dengan masyarakat lain, berdampak pada meningkatnya etos kerja masyarakat.
1. Cultural Lag
Cultural lag adalah suatu keadaan karena terjadi kesenjagan antar berbagai bagian dalam suatu kebudayaan. Hal ini disebabkan oleh perubahan pada suatu bidang tidak diikuti perubahan di bidang lainnya.
Ketinggalan yang mencolok terlihat pada penguasaan teknologi seperti komputer. Komputer merupakan hasil dari perkembangan teknologi di negara-negara yang telah memiliki kebudayaan yang maju. Penggunaan alat tersebut harus disertai pula dengan ketersediaan peralatan-peralatan khusus untuk memperbaiki apabila rusak, ada aliran listrik yang mempunyai tegangan tertentu yang konstan dan lain-lain. Jika hal-hal tersebut belum tersedia, terjadilah cultural lag karena kurangnya persiapan dalam menyambut teknologi baru.
Dari diskripsi tersebut dapat diketahui bahwa secara umum terjadinya cultural lag disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
Cultural shock/guncangan budaya adalah ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan sosial yang tidak serasi fungsinya dalam masyarakat yang bersangkutan. Keadaan seperti ini dapat menimbulkasn situasi yang tidak seimbang dan tidak serasi dalam kehidupan. Contoh: tayangan televisi yang menyajikan berbagai macam hiburan terasuk pakaian dan perilaku bangsa asing yang dinilai fulgar dan tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
3. Bergesernya Nilai-Nilai Religi ke Sekuler
Teknologi-teknologi canggih yang di suguhkan di zaman sekarang ini, menjadikan segala bentuk informasi masuk ke Indonesia. Tanpa adanya filter yang kuat hal ini akan membawa dampak yang buruk, seperti adanya pergeseran nilai dan norma masyarakat ataupun agama/religi. Akibatnya, akan muncul anomi atau kebingungan masyarakat yang nantinya akan mengarah pada penyimpangan sosial.
4. Mestizo Cultural
Mestizo cultural merupakan suatu proses percampuran unsur kebudayaan yang satu dengan unsur kebudayaan yang mempunyai sifat dan warna berbeda. Gejala ini ditandai adanya pola konsumsi yang berlebihan serta sikap pamer kekayaan antarmasyarakat. Sebagai contoh, maraknya teknologi handphone di kalangan remaja dan anak-anak saat ini. Handphone dianggap sebagai barang penting dalam pergaulan sebagai ajang peningkatan prestise. Pembelian lemari es oleh penduduk desa yang daerahnya belum ada aliran listrik. Pembelian ini tidak dimaksudkan untuk menyimpan makanan, tetapi sekedar ajang pamer kekayaan. Adanya perubahan sosial yang cepat di kota-kota besar tentu akan membawa akibat pada pola perilaku masyarakat desa.
5. Disintegrasi
Disintegrasi merupakan suatu keadaan karena orang-orang di dalam masyarakat tidak dapat lagi menjalin kerukunan dan kebersamaan, tetapi saling bertikai dan menghancurkan sehingga terjadi perpecahan dalam kehidupan sosial.
Berikut ciri-ciri suatu masyarakat yang mengalami disintegrasi sosial.
Seiring masuknya budaya-budaya asing ke indonesia, semakin hilang pula rasa nasionalisme bangsa. Hal ini karena orang cenderung menyukai budaya asing daripada budaya sendiri. Mereka beranggapan bahwa budaya asing lebih baik, modern, dan mengikuti perkembangan zaman. Akibatnya, rasa nasionalisme semakin lama semakin menurun berganti paham-paham Barat yang masuk bersamaan dengan arus globalisasi.
7. Lupa Identitas Diri Sebagai Bangsa Indonesia
Budaya asing yang masuk ke indonesia identik dengan kebebasan dan kemewahan. Akibatnya, banyak gaya hidup anak muda telah geser dan cenderung meniru budaya asing yang sebagian besar berbeda dengan jati diri bangsa Indonesia. Pelan tetapi pasti, budaya-budaya tersebut berdampak pada bergesernya jati diri sebagai bangsa Indonesia terutama anak-anak muda.
Itulah tadi informasi yang bisa saya sampaikan tentang Pengaruh Positif dan Negatif Budaya Asing di Indonesia semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Pengaruh Positif Budaya Asing
1. Kebudayaan Indonesia akan Lebih Dikenal oleh DuniaTeknologi yang merupakan salah satu hasil budaya asing akan memperkenalkan budaya Indonesia kepada negara luar. Melalui media elektronik, media cetak, dan media-media lain kita dapat memperkenalkan kedinamisan tari Pendet dari Bali, elembutan tari Serimpi dari Jawa Tengah, dan kreatifnya tari Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam. Dengan tayangan budaya tersebut orang luar akan tertarik untuk berkunjung ke Indonesia.
2. Kebudayaan Indonesia Semakin Diperkaya oleh Budaya Luar
Dengan melihat dan membandingkan budaya-budaya luar yang masuk memungkinkan kita untuk memperkaya kebudayaan Indonesia. Kita dapat mengadopsi unsur-unsur budaya yang bermanfaat dan meningkatkan budaya Indonesia.
3. Terpenuhinya Berbagai Kebutuhan Masyarakat
Dengan semakin memudarnya batas negara, membuat kita lebih mudah untuk mendapatkan kebutuhan yang kita inginkan. Perdagangan bebas yang diciptakan beberapa negara di dunia akan lebih mempercepat keluar masuknya barang dari negara satu ke negara lain sehingga kita akan lebih mudah untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan.
4. Meningkatkan Etos Kerja yang Tinggi dan Profesional
Salah satu kunci keberhasilan negara-negara maju di dunia ini adalah budaya kerja penduduknya yang mempunyai etos kerja yang tinggi dan profesional. Bangsa Indonesia dapat menirunya apabila ingin menjadi negara yang maju. Jepang menjadi negara yang hebat di dunia karena penduduknya yang cerdas, etos kerjanya tinggi, disiplin, sangat menghargai waktu, dan profesional.
5. Sistem Pemerintahan Semakin Terbuka dan Demokratis
Pada era globalisasi paham Barat yang mengusung demokrasi dan kebebasan lebih mendominasi dibandingkan paham lain. Paham ini menyebabkan sistem pemerintahan di dunia dilakukan secara terbuka tanpa mengenal perbedaan. Hak dan kewajiban warga negara dianggap sama. Sistem pemerintah diatur oleh rakyat dan untuk rakyat guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sistem pemerintahan yang tidak dijaankan secara demokratis akan mendapat tekanan dari dunia internasional.
6. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Dalam Negeri
Globalisasi memungkinkan negara berkembang bekerja sama dengan negara maju, terutama dalam pengadaan modal. Negara maju yang memiliki surplus modal memberikan bantuan berupa investasi asing, utang luar negeri, dan dana bantuan. Modal tersebuk di investasikan ke pabrik atau perusahaan negara untuk kegiatan produksi. Proses ini juga menyerap tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan per kapita enduduk. Dengan demikian, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
7. Meningkatkan Produktivitas Kerja Masyarakat
Pada era global negara harus siap bersaing dengan negara-negara maju yang memiliki teknologi tinggi. Persaingan ini mendorong masyarakat dunia untuk mengembangkan potensi ekonomi. Hal ini berdampak pada meningkatnya produktivitas kerja masyarakat dunia. Semangat kerja tinggi dibutuhan untuk memenangkan persaingan pada era global.
8. Mendorong Peningkatan Gerak Sosial Masyarakat
Masuknya budaya asing dan menipisnya batas-batas antar negara menyebabkan ruang sosial masyarakat semakin luas. Kecanggihan teknologi menjadikan dunia seperti selembar daun kelor. Dengan kemajuan teknologi, setiap orang dapat berkomunikasi tanpa mengena batas ruang dan waktu. Selain itu, adanya teknologi dunia maya atau internet dengan fasiitas chatting dan e-mail menjadikan ruang sosial masyarakat semakin luas. Setiaporang dapat berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara tanpa harus beranjak dari tempat duduk.
9. Memacu Etos Kerja Masyarakat
Persaingan pada era global semakin teras kuat. Budaya kerja dan cara kerja harus ditingkatkan. Kita harus bersaing dengan negara-negara lain di dunia yang telah memiliki teknologi tinggi. Kita harus berjuang agar tidak menjadi masyarakat yang terpinggirkan. Kita harus pantang menyerah menghadapi segala tantangan yang ada. Adanya ketakutan-ketakutan menjadi komunitas masyarakat yang terpinggirkan dan adanya tekad yang kuat untuk berjuang agar mampu bersaing dengan masyarakat lain, berdampak pada meningkatnya etos kerja masyarakat.
Pengaruh Negatif Budaya Asing
Selain pengaruh positif, budaya asing juga menimbulkan pengaruh negatif yaitu sebagai berikut.1. Cultural Lag
Cultural lag adalah suatu keadaan karena terjadi kesenjagan antar berbagai bagian dalam suatu kebudayaan. Hal ini disebabkan oleh perubahan pada suatu bidang tidak diikuti perubahan di bidang lainnya.
Ketinggalan yang mencolok terlihat pada penguasaan teknologi seperti komputer. Komputer merupakan hasil dari perkembangan teknologi di negara-negara yang telah memiliki kebudayaan yang maju. Penggunaan alat tersebut harus disertai pula dengan ketersediaan peralatan-peralatan khusus untuk memperbaiki apabila rusak, ada aliran listrik yang mempunyai tegangan tertentu yang konstan dan lain-lain. Jika hal-hal tersebut belum tersedia, terjadilah cultural lag karena kurangnya persiapan dalam menyambut teknologi baru.
Dari diskripsi tersebut dapat diketahui bahwa secara umum terjadinya cultural lag disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
- Kurangnya kemampuan daya pikir dalam sektor yang harus menyesuaikan diri dengan perkembangan sosial.
- Adanya hambatan-hambatan terhadap perkembangan pada umumnya.
- Heterogenitas masyarakat, dalam hal ini berarti ada beberapa golongan masyarakat yang memang sudah siap mental menerima perubahan dari masyarakat luar dan sebaliknya ada sebagian masyarakat yang belum siap menerima perubahan tersebut.
- Kurangnya kontak dengan budaya material masyarakat lain.
Cultural shock/guncangan budaya adalah ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan sosial yang tidak serasi fungsinya dalam masyarakat yang bersangkutan. Keadaan seperti ini dapat menimbulkasn situasi yang tidak seimbang dan tidak serasi dalam kehidupan. Contoh: tayangan televisi yang menyajikan berbagai macam hiburan terasuk pakaian dan perilaku bangsa asing yang dinilai fulgar dan tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
3. Bergesernya Nilai-Nilai Religi ke Sekuler
Teknologi-teknologi canggih yang di suguhkan di zaman sekarang ini, menjadikan segala bentuk informasi masuk ke Indonesia. Tanpa adanya filter yang kuat hal ini akan membawa dampak yang buruk, seperti adanya pergeseran nilai dan norma masyarakat ataupun agama/religi. Akibatnya, akan muncul anomi atau kebingungan masyarakat yang nantinya akan mengarah pada penyimpangan sosial.
4. Mestizo Cultural
Mestizo cultural merupakan suatu proses percampuran unsur kebudayaan yang satu dengan unsur kebudayaan yang mempunyai sifat dan warna berbeda. Gejala ini ditandai adanya pola konsumsi yang berlebihan serta sikap pamer kekayaan antarmasyarakat. Sebagai contoh, maraknya teknologi handphone di kalangan remaja dan anak-anak saat ini. Handphone dianggap sebagai barang penting dalam pergaulan sebagai ajang peningkatan prestise. Pembelian lemari es oleh penduduk desa yang daerahnya belum ada aliran listrik. Pembelian ini tidak dimaksudkan untuk menyimpan makanan, tetapi sekedar ajang pamer kekayaan. Adanya perubahan sosial yang cepat di kota-kota besar tentu akan membawa akibat pada pola perilaku masyarakat desa.
5. Disintegrasi
Disintegrasi merupakan suatu keadaan karena orang-orang di dalam masyarakat tidak dapat lagi menjalin kerukunan dan kebersamaan, tetapi saling bertikai dan menghancurkan sehingga terjadi perpecahan dalam kehidupan sosial.
Berikut ciri-ciri suatu masyarakat yang mengalami disintegrasi sosial.
- Tidak adanya kesamaan pandangan mengenai tujuan yang semula dijadikan pandangan bersama sehingga memunculkan ketidakserasian.
- Norma dan nilai masyarakat tidak lagi berfungsi dengan baik sebagai alat pengendali perilaku masyarakat.
- Terjadi pertentangan norma yang ada dalam masyarakat.
- Kurang berfungsinya sanksi hukum sebagaimana mestinya.
- Menurunnya wibawa tokoh-tokoh pemimpin masyarakat.
- Tindakan-tindakan masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma-norma masyarakat.
- Terjadinya proses-proses sosial yang bersifat disosiatif, seperti persaingan, pertentangan, dan kontraversi.
Seiring masuknya budaya-budaya asing ke indonesia, semakin hilang pula rasa nasionalisme bangsa. Hal ini karena orang cenderung menyukai budaya asing daripada budaya sendiri. Mereka beranggapan bahwa budaya asing lebih baik, modern, dan mengikuti perkembangan zaman. Akibatnya, rasa nasionalisme semakin lama semakin menurun berganti paham-paham Barat yang masuk bersamaan dengan arus globalisasi.
7. Lupa Identitas Diri Sebagai Bangsa Indonesia
Budaya asing yang masuk ke indonesia identik dengan kebebasan dan kemewahan. Akibatnya, banyak gaya hidup anak muda telah geser dan cenderung meniru budaya asing yang sebagian besar berbeda dengan jati diri bangsa Indonesia. Pelan tetapi pasti, budaya-budaya tersebut berdampak pada bergesernya jati diri sebagai bangsa Indonesia terutama anak-anak muda.
Itulah tadi informasi yang bisa saya sampaikan tentang Pengaruh Positif dan Negatif Budaya Asing di Indonesia semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete