Berakhirnya perang dunia ll menyebabkan negara-negara didunia terbagi menjadi dua blok raksasa, yaitu blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat denggan membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan blok timur yang dipimpin oleh Uni Soviet denan membentuk Pakta Warsawa. Kedua blok saling berusaha memperluas pengaruhnya kenegara-negara lain. Berikut ini Peranan ASEAN dalam Meningkatkan Hubungan Internasional selengkapnya silahkan baca disini.

Pada tanggal 8 September 1954, didirikan Pakta Pertahanan Asia Tenggara yang disebut Shoutheast Asia Teary Organization (SEATO) yang branggotakan Australia, Prancis, Inggris, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Thailand, dan Amerika Serikat. SEATO dibentuk untuk menjalin kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan.

Pada tanggal 31 juli 1961, didirikan Assosiation Southeast Asia (ASA). Orhanisasi ini didukung oleh Thailand, Filipina, dan Malaysia. ASA bertujuan menjalin kerjasama dalam bidang ekonomi dan kebudayaan. ASA tidak berjalan lancar karena terjadi perselisihan antara Malaysia dan Filipina mengklaim bahwa sabah merupakan bagian dari Filipina.

Pada tahun 1963 didirikan organisasi yang dikenal dengan Maphilindo yang terdiri dari Malaysia, Filipina dan Indonesia. Organisasi ini juga tidak bertahan lama karena terjadi perselisihan anatara Indonesia dan malaysia.

Walaupun semuanya tidak berhasil, semangat untuk membentuk organisasi kerja sama dikawasan tersebut tetap menyala. Oleh karena itu, dilakukan pertemuan-pertemuan antara menteri luar negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang kemudian menyepakati suatu rancangan Deklarasi bersama (join Declaration) yang berisi hal-hal sebagai berikut.
  1. Kesadaran perlunya meningkatkan saling pengertian untuk hidup bertentangga secara baik.
  2. Membina kerja sama yang bermanfaat di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang terikat oleh pertalian sejarah dan budaya.
Untuk menindaklanjuti Deklarasi bersama pada tanggal 8 Agustus 1967 yang bertempat di Bangkok (Deklarasi ASEAN) yang sekaligus menandai berdirinya ASEAN.

Adapun tokoh-tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok (Deklarasi ASEAN) adalah sebagai berikut.
  1. Adam Malik, menteri luar negeri Indonesia.
  2. Tun Abdul Razak, wakil perdana menteri malaysia.
  3. Thanat Khoman, menteri luar negeri Thailand.
  4. S. Rajaratnam, menteri luar negeri singapura.
  5. Narsisco Ramos, menteri luar negeri Filipina.
Pendirian ASEAN ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh kelima orang yang merupakan wakil dari kelima negara.

Berikut ada;ah isi dari Deklarasi Bangkok.
  1. Mempercepat kelajuan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
  2. Meningkatkan erdamaian dan stabilitas regional.
  3. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam didang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
  4. Memelihara kerja sama yang erat ditengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada.
  5. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara. 
Dasar atau Prinsip Utama ASEAN
  1. Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaa, integrasi wilayah nasional, dan identitas nasional setiap nasional.
  2. Mengakui hak setiap bangsa untuk menghidupan nasional yang bebas dari campur tangan luar, subvensi, dan intervensi luar.
  3. Tidak saling turut campur urusan dalam negeri masing-masing.
  4. Penyelesaian perbedaan atau pertengkaran dan persengketaan secara damai.
  5. Tidak menggunakan ancaman (menolak penggunaan kekuatan) militer.
  6. Menjalankan kerja sama secara efektif antar anggota.
Tujuan ASEAN
  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk memperkukuh landasan masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
  2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum didalam hubungan antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara serta memenuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
  3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu dalam masalah-masalah kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan. Dan administrasi.
  4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
  5. Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta industri mereka, perluasan komoditas internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunitas, serta peningkatan akan taraf hidup rakyat-rakyat mereka.
  6. Memelihara kerja sma ayang erat dan berguna dengan organisasi-organisasi internasional dan regional yang ada, serta menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerja sama secara lebih erat di antara mereka sendiri. 
Keanggotaan ASEAN

Kenggotaan ASEAN bersifat terbuka bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Pada awalnya anggota ASEAN hanya lima negara, tetapi anggta ASEAN sekarang berjumlah sepuluh negara. Berikut adalah beberapa negara di Asia Tenggara yang ikut bergabung di dalam ASEAN.
  1. Brunnai Darussalam masuk menjadi anggota yang keenam pada tanggal 7 Januari 1984.
  2. Vietnam masuk menjadi anggota yanag ketujuh pada tanggal 28 juli 1995.
  3. Laos masuk menjadi anggota yang kedelapan pada tanggal 23 juli 1997.
  4. Myanmar masuk menjadi anggota yang kesembilan pada tanggal 23 juli 1997.
  5. Kamboja masuk menjadi anggota yang kesepuluh pada tanggal 30 april 1999.
  6. Timor Leste dudah mengajukan diri sebagai anggota ASEAN, meskipun belum disahkan secara resmi sebagai anggota.
Struktur Organisasi ASEAN

Peranan ASEAN dalam Meningkatkan Hubungan Internasional


Struktur organisasi ASEAN setelah KTT dibali tahun 1976 adalah sebagai berikut.

1) ASEAN Summit

ASEAN Summit yaitu pertemuan para kepala pemerintah atau negara se-ASEAN. Konverensi tingkat tinggi (KKT) merupakan lembaga pembuat keputusan tertinggi didalam ASEAN. Sebelum di lakukan KTT, harus didahului dengan sidang gabungan para Menteri Ekonomi dan Menteri Luar Negeri anggota ASEAN (join Ministerial Meeting).

2) ASEAN Ministerial Meeting (AMM)

ASEAN Ministerial Meeting (AMM) yaitu sidang para menteri luar negeri ASEAN. Sidang ini berperan sebagai forum perumusan garis-garis kebijakan dan koordinasi kegiatan-kegiatan ASEAN.

3) ASEAN Economic Minister (AEM)

ASEAN Economic Minister (AEM) yaitu sidang para menteri ekonomi yang diselenggarakan dua kali dalam setahun. Sidang ini untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dan koordinasi kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi dan juga untuk menilai hasil-hasil yang telah diperoleh komisi-komisi yang ada di bawahnya.

4) ASEAN Finance Ministerial Meeting (AFMM)

ASEAN Finance Ministerial Meeting (AFMM) merupakan sidang menteri keuangan ASEAN yang merumuskan kebijakan-kebijakan dan koordinasi kerja sama ASEAN dalam bidang keuangan dan juga untuk menilai hasil0hasil yang telah diperoleh komisi-komisi yang ada di bawahnya.

5) Others ASEAN Ministerial Metting

Others ASEAN Ministerial Metting merupakan sidang para menteri nonekonomi yang berfungsi merumuskan kebijakan-kebijakan dalam bidang tertentu, seperi pendidikan, kesehatan, sosial budaya, penerangan, perburuhan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

6) ASEAN Standing Committee (ASC)

Komisi tetap ASEAN dipimpin oleh Menteri Luar Negeri dari negara yang mendapatkan giliran menjadi ketua, yaitu tuan rumah sidang tahunan para Menteri Luar Negeri ASEAN. Masa jabatan komisi tetap adalah 1 Tahun. Komisi ini bertugas mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan ASEAN selama masa antara sidang tahunan para Menteri Luar negeri ASEAN.

7) Senior Economic Officials Metting (SEOM), Senior Officals Metting (SOM), ASEAN Senior financials Officials Metting (ASFOM), dan Committees

ASEAN memiliki 29 komisi yang terdiri dari pejabat-pejabat senior (senior officials) kementrian. Komisi pejabat senior itu berfungsi mendukung sidang-sidang para menteri yang meliputi bidang pertanian dan kehutanan, perdagangan, energi, lingkungan, keuangan, informasi, investasi, perburuhan, hukum, persoalan-persoalan regional, pembangunan perdesaan dan pengurangan kemiskinan, ilmu dan teknologi, kejahatan lintas negara, transportasi, kepariwisataan, kepemudaan, dewan AIA, serta dewan AFTA.

8) Sub-subkomisi dan kelompok-Kelompok Kerja ASEAN (Sub-Committees and Working Group)

ASEAN memiliki 122 subkomisi dan kemlompok kerja teknis yang mendukung kerja lembaga-lembaga tingkat menteri senior.

9) ASEAN Secretariat/Sekrtaris ASEAN

Sekertariat ASEAN berfungsi memprakarsai, memberi nasihat atau pertimbangan, mengoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan ASEAN. Sekertariat bertugas untuk mengomunikasikan informasi-informasi, koordinasi kegiatan-kegiatan berbagai badan yang ada dalam ASEAN, menjelaskan arahan-arahan dari komisi tetap ASEAN., memberi nasihat kepada komisi tetap ASEAN, dan menangani urusan rutin yang diberikan oleh sidang menteri Luar Negeri ASEAN dan komisi tetap ASEAN. Sekertaris ASEAN dipimpin oleh sekjen ASEAN yang dipilih berdasarkan prestasi dan senioritas atas rekomendasi negara-negara anggota ASEAN.

Adapun struktur organisasi ASEAN berdasarkan piagam ASEAN adalah sebagai berikut.
  1. Konverensi tingkat tiggi (KTT) sebagai pengambil keputusan utama yang akan melakukan pertemuan minimal dua kali setahun.
  2. Dewan koordinasi ASEAN (ASEAn Coordinating Council)yang terdiri dari menteri luar negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi dewan komunikasi ASEAN (ASEAN Community Councils).
  3. Dewan Komunikasi ASEAN (ASEAN Community Council)bdengan ketiga pilar komunitas ASEAN yakni dewan komunitas Politik Keamanan (ASEAN political security community councils), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community council), dan Dewan Komunikasi Sosial Budaya (ASEAN social Cultural Community Coumcil).
  4. Badan-badan sektoral tingkat menteri (ASEAN Sector Ministerial Bodies).
  5. Komite wakil tetap untuk ASEAN yang terdiri dari wakil tetap ASEAN pada tingkat duta bersar dan berkedudukan di jakarta.
  6. Akjen ASEAn yang dibantu oleh empat orang wakil sakjen dan sekertaris ASEAN.
  7. Sekertariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan koordinasi internal masing-masing negara ASEAN.
  8. ASEAN Human Right Body yang akan mendorong perlindungan dan promosi Ham di ASEAN.
  9. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation) yang akan membantu sakjen ASEAN dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN termasuk pembentukan identitas ASEAN.
  10. Entities Associated With ASEAN.
Peranan ASEAN

Sejak awal berdirinya, ASEAn telah memainkan peranan-peranan yang penting terutama bagi negra-negara Asia Tenggara. Selain itu, ASEAN juga turut memberi peran bagi internasional antara sebagai berikut.

1) ASEAN Regional Forum (ARF)

Keanggotaan ARF sudah meluas, mulai dari seoukuh negara ASEAN, Amerika Serikat, Australia, RRC, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Rusia, dan Uni Eropa, serta papua nugini dan mongolia sebagai peninju dalam ARF. Forum ini dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama politik dan keamanan di Asia Pasifik.

2) ASEAN Memelopori Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC)

Tac merupakan Kode of Conduct yang mengatur hubungan antarnegara dikawasan Asia Pasifik. RRC dan India turut menandatangani perjanjian tersebut dalam KTT ke-9 di Bali pada bulan Oktober 2003, seedangkan Pakistan dan Jepang ikut menandatanganinya pada tanggal 2 juli 2004.

3) Peranan ASEAN dalam Masalah di Asia Timur

Mengenai masalah-masalah yang dialami Asia Timur ASEAN tidak mengandil besar karna hal itu merupakan urusan regional mereka. Namun, secara informasi momen penting negara-negara ASEAN seperti KTT Asia Afrika dan pertemuan-pertemuan negara ASEAN dapat digunakan untuk melakukan lobi-lobi dan diplomasi oleh negara-negara ASEAN agar kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur semakin kondusif dan terus membaik.

4) Menyelesaikan Persoalan ASEAN Vegetables Oil Club (AVOC)

Persoalan AVOC antara RI_Malaysia yang mengatur kesepakatan harga minyak kepala sawit mejadi keruh karna ada tuduhan melakukan praktik kartel dan melanggar kesepakatan perdagangan bebas. Antara asosiasi antara minyak sawit indonesia dan malaysia tidak ada upaya mengatur harga. Keduanya tidak akur dalam menentukan harga dipasar global. Masalah ini akhirnya diselesaikan pada pertemuan ASEAN tingkat kepala negara.

g. Manfaat Kerja Sama ASEAN
  1. ASEAN memberikan beberap manfaat bagi negara-negara anggotanya adalah sebagai berikut.
  2. Memenuhi kebutuhan dalam negeri akan barang dan jasa.
  3. Memperluas pasar hasil produksi barang dan jasa.
  4. Memperluas lapangan pekerjaan.
  5. Menambah devisa negara.
  6. Memanfaatkan sumber daya alam. 
  7. Mengurangi ketimpangan antara negara maju dan negara berkembang di wilayah Asia Tenggara.
Itulah tadi sedikit informasi yang bisa saya sampaikan tentang Peranan ASEAN dalam Meningkatkan Hubungan Internasional semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

0 comments:

Post a Comment

 
Top