Permainan sepak bola merupakan permainan olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat, tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh dunia. Permainan sepak bola merupakan permainan olahraga yang sangat membutuhkan kerjasama tim yang tim yang baik. Selain kerja sama dan koordinasi tim yang baik, kemenangan sebuah tim sepak bola juga sangat bergantung dari ketrampilan dan teknik masing-masing pemain. Kualitas penguasaan teknik pemain sepak bola akan sangat menentukan bentuk permainan yang dilakukan. Berikut ini adalah Tata Cara Permainan Sepak Bola

Dalam memainkan bola, pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan, kecuali tangan tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang yang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan. Untuk itulah akan dikenalkan kembali mengenai beberapa teknik dasar dan beberapa jenis formasi dalam permainan sepak bola. Sebagai salah satu olahraga permainan, sepak bola terdapat perauran-peraturan yang harus dipatuhi. Peraturan tersebut mencakup teknik dasar dan aturan permainan secara umum.

Tata Cara Permainan Sepak Bola

Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai tata cara permainan sepak bola, yaitu sebagai berikut.

a. Lemparan ke Dalam

Tata Cara Permainan Sepak Bola


Lemparan ke dalam terjadi apabila saat permainan sepak bola sedang berlangsung, bola keluar meninggalkan lapangan permainan dari daerah sisi lapangan. Jika lemparan ini telah dilakukan, permainan dapat dilanjutkan kembali. Lemparan ke dalam dilakukan oleh tim yang tidak menyentuh bola terkhir saat bola keluar lapangan. Ketentuan lemparan ke dalam yaitu sebagai berikut.
  1. Bola yang dilempar oleh kedua tangan dan harus melewati atas kepala.
  2. Kedua kaki harus tetap menempel atau menjinjit di tanah saat melempar bola. 
Lemparan ke dalam bisa menjadi serangan yang berbahaya jika dilakukan dengan perhitungan yang matang, terutama jika terjadi di daerah pertahanan lawan. Saat melakukan lemparan ke dalam, ada tiga posisi kaki, yaitu kedua kaki sejajar rapat, salah satu kaki di belakang atau depan, dan kedua kaki dibuka lebar.

b. Tendangan Bebas

Tendangan bebas ialah tendangan yang dilakukan secara bebas oleh pemain tanpa gangguan pemain lawan. Tendangan ini diberikan jika terjadi pelanggaran. Tim yang dillanggar berhak melakukan tendangan bebas. Tendangan bebas dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung bergantung pada pelanggaran dan situasi yang dihadapi. Tendangan bebas langsung adalah tendangan bebas yang langsung diarahkan ke gawang sehingga bisa langsung menghasilkan gol. Adapun tendangan bebas tidak langsung terlebih dahulu dioper ke pemain lain sebelum diarahkan ke gawang lawan.

c. Tendangan Penalti

Tendangan penalti merupakan salah satu hukuman terberat dalam sepak bola, selain hukuan kartu merah. Tendangan penalti dilakukan jika salah satu tim melakukan pelanggaran di dalam daerah penalti. Selain itu, apabila pertandingan sepak bola dilakukan dengan sistem gugur, sementara sekor nya tetap imbang hingga berakhirnya perpanjangan waktu, juga diakukan tendangan penalti untuk menentukan pemenangnya. Ketentuan pelaksanaan tendangan penalti adalah sebagai berikut.
  1. Tendangan dilakukan di titik tendangan penalti.
  2. Tendangan dilakukan ke depan.
  3. Posisi kedua kaki penjaga gawang harus tetap berada di atas garis gawang dan tidak boleh memindahkan kakinya sampai bola ditendang.
  4. Para pemain selain pelaksana tendangan penalti dan penjaga gawang harus berdiri paling sedikit berjarak 9, 15 meter dari letak bola, tetappi tetap berada di lapangan permainan.
  5. Pemberian isyarat untuk mengambil tendangan hukuman dilakukan oleh wasit.
Macam-Macam Pelanggaran dalam Permainan Sepak Bola

a. Pelanggaran Pemain

Untuk menjaga semangat sportifitas, disusunlah berbagai peraturan yang diharapkan membuat para pemain merasa nyaman dalam permainan. Beberapa aturan mengenai pelanggaran sepak bola yaitu sebagai berikut.
  1. Menerjang lawan secara kasar.
  2. Menerjang lawan dari belakang, kecuali jika lawan itu mengahalang-halanginya.
  3. Emukul atau mencoba memukul lawan.
  4. Melompati lawan.
  5. Menendang atau mencoba menendang lawan.
  6. Menjatuhkan lawan, yaitu menjatuhkan dengan kaki atau dengan melakukan sliding dari depan atau dari belakang lawan itu.
  7. Memegang lawan dengan bagian lain dari tangan.
  8. Mendorong lawan dengan tagan atau bagian dari lengan.
  9. Memainkan bola dengan tangan atau lengan, seperti membawa, memukul, dan mendorong bola. Pelanggaran tersebut mengakibatkan hukuman tendangan penalti, tetapi hal ini tidak berlaku bagi penjaga gawang, selama ia berada dalam daerah gawang.
Perhatikan beberapa pelanggaran berikut.
  • Memainkan permainan yang membahayakan, misalnya menendang bola yang sedang dipegang oleh penjaga gawang.
  • Menerjang dengan cara yang tidak jujur.
  • Sengaja menghalangi lawan saat tidak memainkan bola, misalnya berdiri diantara bola dan lawan.
  • Menerjang penjaga gawang, kecuali jika penjaga gawang itu:
  1. Keluar dari daerah gawangnya.
  2. Menghalang-halangi seorang lawan, atau
  3. Hendak memegang bola.
  • Jika penjaga gawang menjaga membawa bola berjalan lebih dari empat langkah sambil memegang bola dengan tidak memantulkan bola ke tanah.
Jika terjadi pelanggaran seperti diatas, wasit akan memberikan kesempatan pada tim/pemain yang dilanggar untuk melakukan tendangan bebas tidak langsung di tempat terjadinya pelanggaran.

b. Pelanggaran Pemain Penyerang

Berikut jenis-jenis pelanggaran yang dilakukan oleh pemain penyerang.
  1. Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak sopan saat dilakukan tendangan hukuman.
  2. Pemain penyerang bukan pengambil tendangan masuk ke daerah tendangan hukuman (kurang dari 9, 15 meter dari bola) sebelum bola ditendang.
  3. Pengambil tendangan hukuman elakukan gerakan yang membingungkan penjaga gawang.
  4. Bola tidak ditendang ke depan.
c. Pelanggaran dari Pemain Bertahan

Pelanggaran yang dilakukan oleh pemain bertahan antara lain sebagai berikut.
  1. Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak sopan saat dilakukan tendangan hukuman.
  2. Pemain bertahan memasuki daerah tendangan hukuman (kurang dari 9, 15 meter dari bola) sebelum bola ditendang.
  3. Penjaga gawang menggerakkan kedua kakinya sebelum bola ditendang (saat tendangan hukuman).
d. Konsekuensi Pelanggaran yang Terjadi saat Tendangan Hukuman Dilaksanakan

Jika terjadi pelanggaran pada saat tendangan hukuman dilakukan, konsekuensinya adalah sebagai berikut.

1. Pelanggaran oleh Pihak Pemain Penyerang
  • Jika bola masuk ke gawang, tendangan diulangi.
  • Jika bola keluar, lewat atau melambung dI atas gawang, tim bertahan melakukan tendangan gawang.
  • Jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, wasit menghentikan permainan dan pemain bertahan melakukan tendangan bebas tidak langsung.
2. Pelanggaran oleh Pemain Bertahan
  • Jika bola masuk dalam gawang, gol dianggap sah.
  • Jika bola keluar, lewat atau melambung di atas gawang, tendangan diulangi.
  • Jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, tenadanga hukuman diulangi.
Jika pelanggaran dilakukan oleh kedua tim, tendangan hukuman diulang. Jika tendangan hukuman diulang, baik penjaga gawang maupun penendang hukuman boleh diganti dengan pemain lain.

Adapun pelanggaran yang berhubungan dengan permainan secara umum adalah sebagai berikut.
  • Melintas keluar dari daerah gawang.
  • Mengulur waktu permainan.
  • Masuk ke dalam atau ke luar lapangan permainan tanpa seizin wasit.
  • Menunjukkan ketidaksetujuan terhadap suatu keputusan wasit.
3. Formasi Permainan Sepak Bola

Sesuai dengan strateginya, terdapat dua macam bola dalam permainan sepak bola yaitu bola penyerang dan bola pertahanan. Strategi inilah yang akan menjadi dasar penempatan posisi pemain di lapangan saat melakukan pertandingan sepak bola. Penempatan ini dikenal dengan istilah formasi permainan.

Formasi (sistem) dalam permainan sepak bola yang ditetapkan pada peraturan sepak bola adalah cara penempatan, ruang gerak, serta pembagian tugas dari setiap permainan dengan posisi yang ditempatinya. Hal tersebut berlaku, baik pada saat melakukan penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan. Dengan sistem ini, setiap pemain telah mengetahui tugas utamanya., daerah atau ruang gerak masing-masing, memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang atau bertahan, dan kemana harus bergerak.

Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinasi dengan rapi dan kerja sama akan jauh lebih terarah. Setiap formasi mempunyai ciri-ciri dan menuntut kualitas atau tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda., bahkan setiap posisi pemain dalam sistem tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama.

a. Formasi 4-2-4

Formasi 4-2-4 dilakukan dengan menempatkan empat pemain belakang untuk menjaga daerah pertahanan, dua pemain tengah untuk membantu penyerangan dan pertahanan ketika timnya kalah bola, serta empat pemain depan untuk menyerang gawang tim lawan. Formasi ini pertama kali digunakan tim Brasil pada kejuaraan dunia tahun 1958 di Swedia dan Brasil berhasil menjadi juara.

Setelah mengetahui polanya, berikut dijelaskan cara melakukan formasi 4-2-4.
  1. Empat barisan belakang merupakan suatu pertahanan yang baik untuk menjaga gawang. Dua centre bcak saling berselisihan dan saling menolong.
  2. Kedua bek masing-msaing berkonsentrasi pada ppemain sayap lawan dan harus mempunyai kemungkinan untuk membantu melakukan penyerangan secara aktif sehingga dapat menghidupkan serangan dari sisi sayap.
  3. Kedua pemain tengah harus bekerja keras untuk beroperasi pada lapangan yang mempunyai radius yang luas. Mereka dikonsentrasikan untuk membangun serangan dan membantu pertahanan ketika timnya memperoleh serangan.
  4. Keempat barisan depan dipersiapkan untuk penyerangan. Kedua sayap turut serta dalam membangun serangan yangg dimulai dari lapanngan tengah. Mereka harus melakukan suatu aksi dari tempatnya dengan lari ke depan sambil memasuki garis pertahanan lawan. Untuk merusak organisasi pertahanan lawan, mereka dianjurkan untuk saling melakukan perpindahan tempat.
b. Formasi 4-4-2

Formasi 4-4-2 cenderung berkonsentrasi untuk memperkuat sistem pertahanan. Dukungan empat gelandang di lapangan tengah membuat pertahanan tim semakin solid ketika tim dalam keadaan tertekan.
  1. Strategi penyerangan lebih sering mengandalkan serangan balik.
  2. Empat pemain tengah bertugas mengendalikan lapangan tengah serta mengatur tempo permainan. Biasanya, tim yang berhasil memasinkan duel lapangan tengah, tim tersebutlah yang menguasai permainan. Untuk itu, diperlukan kualitas pemiain tengah yang baik.
  3. Selain mengendalikan lapangan tengah, empat pemain tengah yang berada di lini kedua juga bertugas menjaga depan daerah pertahanan sendiri.
  4. Pemain tengah juga harus memiliki kemampuan dalam mencetak gol. Pemain dengan daya jelajah tinggi dan memiliki emampuan yang baik dalam mengatur irama serangan, serta termail dalam menguasai bola, sangat tepat untuk mengisi posisi ini. Terobosan-terobosan harus dilakukan dari lini kedua ini dan langsung mengarah ke gawang lawan.
  5. Menempatkan dua pemain penyerang di daerah pertahanan lawan. Kedua pemain ini harus memiliki emampuan melakukan gerakan individu yang mengancam gawang lawan, baik pergerakan dengan bola atau tanpa bola sehingga pemain belakang lawan terkonsentrasi untuk menjaga pergerakannya. Hal ini akan membuka ruang gerak bagi rekan-rekan setimnya untuk menerobos pertahanan lawan sehingga tercipta peluang untuk menciptakan gol.
Formasi 4-4-2 ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain pemain belakang utama wing back juga terlibat dalam penyerangan, permainan sayap lebih hidup, lapangan tengah dan belakang selalu balance (seimbang), dan pergerakannya yang teratur dan rapi dapat membuat tenaga yang dikeluarkan lebih efisien, sementara itu, kelemahan formasi 4-4-2 yaitu terletak pada susunan pemainnya. Susunan pemain tengah dan belakang yang sejajar cenderung mudah ditembus oleh umpan terobosan atau kombinasi satu-dua.

Itulah informasi yang bisa saya sampaikan tentang Tata Cara Permainan Sepak Bola semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

0 comments:

Post a Comment

 
Top