Status dan peranan merupakan unsur-unsur dalam struktur sosial yang mempunyai arti penting bagi sistem sosial. Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu dalam masyarakat.

Secara empiris, perbedaan status mempengaruhi cara bersikap seseorang dalam berinteraksi sosial. Orang yang menduduki status tinggi mempunyai sikap berbeda dengan orang yang statusnya rendah. Contohnya, cara bersikap dan cara berbicara seorang pemilik perusahaan tentu berbeda dengan seorang karyawan rendah. Status seseoarang menentukan perannya dan peran seseorang menentukan apa yang diperbuat (perilaku). Nah, dalam materi kali ini saya akan membahas tentang Status dan Peranan Individu dalam Terjadinya Interaksi Sosial untuk lebih jelasnya silahkan baca disini.
Status dan Peranan Individu Dalam Interaksi Sosial

Status dan peranan seseorang memengaruhi cara atau bentuk interaksi sosialnya. Perbedaan status memengaruhi cara bersikap seseorang dalam proses sosial. Cara bicara seorang direktur akan berbeda dengan cara bicara seorang sopir bis. Perbedaan cara bersikap seseorang menunjukkan adanya perbedaan status orang yang bersangkutan. Status seseorang menentukan perannya, peran seseorang menentukan perilakunya.

a. Kedudukan (Status)

Status dan Peranan Individu dalam Terjadinya Interaksi Sosial


Status sosial adalah posisi seseorang dalam kelompok masyarakat secara umum sehubungan dengan keberadaan orang lain di sekitar. Status sosial meliputi lingkungan pergaulan, prestise (harga diri), hak, dan kewajibannya. Seseorang dapat mempunyai beberapa status atau kedudukan karena ikut serta dalam berbagai pola kehidupan.

Menurut Ralph Linton dilihat dari proses terjadinya, status sosial seseorang terbagi atas tiga bagian.

1. Ascribed status

Status ini diperoleh secara otomatis melalui kelahiran atau keturunan. Ascribed status diperoleh tanpa melalui suatu bentuk usaha tertentu. Misalnya, kedudukan sebagai putra mahkota, kasta pada masyarakat Hindu, dan lain-lain. Status ini bersifat tertutup, yaitu hanya terdapat pada orang-orang tertentu.

2. Achieved status

Status ini dieroleh melalui usaha-usaha yang dilakukan sendiri. Jadi, status sosial ini terbuka bagi setiap orang. Setiap orang dapat mencapainya asalakan memenuhi syarat-syarat tertentu. Misalnya, guru, dokter, jaksa, dan lain-lain.

3. Assigned status

Status ini merupakan pemberian dari orang lain. Status ini umumnya diberikan kepada orang yang berjasa memperjuangkan sesuatu bagi masyarakat. Misalnya, pemberian gelar “Bapak Koperasi” kepada Drs. Moh. Hatta yang banyak berjasa memajukan koperasi di Indonesia.

b. Peran sosial

Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. Jika seseorang telah melaksanakan kewajiban dan meminta haknya sesuai dengan status sosial yang disandangnya, maka dia telah melaksanakan perannya. Status dan peran tidak dapat dipisahkan karena tidak ada peran tanpa status dan sebaliknya. Misalnya, pak Andi Lasut terpilih sebagai ketua RW, ia harus membantu warga mengurus Kartu Tanda Penuduk (KTP), mengikuti ronda malam, dan memimpin rapat RW.

Nah, itulah tadi sedikit materi yang bisa saya sampaikan tentang Status dan Peranan Individu dalam Terjadinya Interaksi Sosial semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

0 comments:

Post a Comment

 
Top