Pengertian "Berhias" di dalam bahasa Arab sudah terkandung di dalam makna "Tabarruj" yang menurut Imam al-Bukhari berarti perbuatan wanita yang memamerkan segala kecantikan miliknya. Asal kata "Tabarruj" itu sendiri diambil dari kata "al-buruj" yakni bangunan benteng atau istana yang menjulang tinggi. Jadi wanita yang bertabarruj adalah wanita yang menampakan tinggi-tinggi kecantikannya, sebagaimana benteng, istana atau menara yang menjulang tinggi, dan tentu saja menarik perhatian orang-orang yang memandangnya. Namun sebagian orang masih banyak yang belum tahu tentang Adab Berhias Menurut Syariat Agama Islam untuk anda yang belum tahu silahkan baca disini.

Adab dalam Berhias Menurut Islam

Pengetian Berhias

Berhias artinya berdandan atau merapikan diri baik fisik maupun pakaiannya. Berhias dalam istilah adalah suatu kebaikan dan sunah dilakukan, sepanjang untuk tujuan ibadah atau kebaikan. Islam adalah agama yang mencintai keindahan, selama keindahan itu masih dalam batasan yang wajar dan tidak bertentangan dengan norma-norma agama.

Sejalan dengan fungsi pakaian sebagai penunjuk identitas, dalam berhias umat Islam harus memiliki ciri-ciri tertentu. Cirri-ciri tersebut yang membedakannya dengan pemeluk agama lain. Perhatikan firman Allah berikut.

Dan janganlah kau berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu (Q.S. Al-Ahzab, 33: 33)

Dalam ayat tersebut Allah Swt. Melarang umat Islam berhiasseperti orang-orang jahiliah, yaitu sebelum datangnya Islam, di mana kaum wanita memperlihatkan kecantikannya kepada laki-laki. Setelah Islam datang maka yang boleh ditampakkan adalah periasan yang biasa tampak saja.

Contoh Adab dalam Berhias

Beberapa larangan merias tubuh dalam Islam diterangkan dalam hadis berikut.

Adab Berhias Menurut Syariat Agama Islam


Alqamah meriwayatkan bahwa Abdullah berkata “Allah melaknat para perempuan tukang tato dan peerempuan yang minta ditato, perempuan yang menghilangkan bulu-bulu di wajahnya, dan perempuan yang merenggangkan giginya, yaitu mereka yang hendak mengubah ciptaan Allah Swt.” (H.R Imam Bukhari No. 5931)

Larangan dan anjuran berhias dalam agama Islam adalah sebagai berikut.

  • Jangan bertato atau mengikir gigi.
  • Jangan menyambung rambut dan mencukur alis.
  • Jangan berlebih-lebihan dalam berhias.
  • Anjuran untuk memakai wewangian baki laki-laki menyenangkan hati, melegakan dada, menyegarkan jiwa, serta membangkitkan tenaga dan gaiirah kerja.
  • Larangan mencukur botak sebagian kepala atau sebagian lainnya tidak cukur/dibiarkan tumbuh.
  • Anjuran untuk memotong kuku, memendekkan kumis, menyisir rambut dan merapikan jenggot (jika berjenggot).
  • Larangan berhias diri dengan merubah apa yang telah diciptakan Allah Swt. Misalnya mengeriting rambut, memakai cemara, dan mencukur alis mata.
  • Laki-laki dilarang menghias diri yang menyeruupa perempuan dan sebaliknya.
Mempraktikkan Adab Berhias dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang muslim untuk dapat berhias secara Islami.

  • Tanamkan iman yang kuat dalam hati, agar tidak tergoda bujuk rayu setan untuk berhias ang berlebihan.
  • Berkeyakinan bahwa berhias termasuk ibadah yang berahala, sepanjang tidak dipakai maksiat.
  • Tanamkan niat suci bahwa berhias hanya untuk kebaikan dan mengangkat citra agama.
  • Menghindari berhias hanya untuk mendapatkan pujian atau bermaksud menggoda orang lain agar tertarik kepadanya.

Itulah tadi sedikit informasi yang bisa saya berikan tentang Adab Berhias Menurut Syariat Agama Islam semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.


0 comments:

Post a Comment

 
Top