Kata riya berasal dari kata ru’yah, yang artinya menampakkan. Dikatakan arar-rajulu, berarti seseorang menampakkan amal shalih agar dilihat oleh manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai perillaku riya. Namun kita kurang paham bagaimana sikap riya tersebut. Nah bagi kalian yang tidak ingin terjerumus dalam sikap riya disini saya sudah menulis tentang Contoh Perilaku Riya dan Cara Menghindarinya untuk lebih jelasnya silahkan baca disini.
Perilaku Ria
Ria berarti pamer, yakni berbuat suatu kebaikan dengan maksud ingin memperoleh pujian orang lain. Barangkali dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai seseorang suka beramal baik kemudian diberitahukan kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila hal itu dimaksudkan untuk memberi contoh agar orang lain mau berbuat seperti itu, maka tida dilarang dalam agama. Akan tetapi, bila dimaksudkan agar orang lain tahu bahwa dirinya telah berbuat sesuatu kebaikan, itulah yang dinamakan ria yang dilarang agama.
Hendaknya setiap muslim ketika berbuat sesuatu selalu dilandasi dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt. Semata sehingga baik pujian maupun celaan tidak akan memengaruhi jiwanya, karena yang dicari hanyalah rida Allah Swt. Perhatikan hadis Rasulullah berikut.
Sesungguhnya amal-amal itu harus dengan niat, dan sesungguhnya setiap (amal) seseorang itu bergantung kepada niatnya (H.R. Bukhari dan Muslim).
Contoh perbuatan Ria
Selain contoh diatas, perbuatan ria itu bisa timbul dalam berbagai kegiatan antara lain.
a. Ria dalam Beribadah
Apabila ada di antara jamaah atau karena dilihat orang biasanya memperlihatkan kekhusyukan, rukuk, sujud dipanjangkan begitu juga dengan wirid dan doanya dengan harapan ingin mendapatkan pujian sebagai orang yang tekun beribadah.
b. Ria dalam Bersedekah
Memberikan sedekah tidak karena ingin menolong orang dengan ikhlas, tetapi karena ingin dicap sebagai dermawan dan pemurah.
c. Ria dalam Berpakaian
Memakai pakaian yang bagus, perhiasan yang mahal dan beraneka ragam, dengan harapan ingin disebut dengan orang yang kaya dan mampu melebihi orang lain.
d. Ria dalam Berbagai Kegiatan
Bekerja seolah-olah bersemangat, padahal dalam hatinya tidak demikian. Rajin bekerja apabila ada pujian tetapi apabila tidak ada yang memuji, semangatnya menjadi turun orang yang ria biasanya bersifat angkuh, sombong, seolah-olah dirinya yang paling mampu, paling kaya, paling baik, paling pandai, dan sebagainya.
Menghindari Perilaku Ria dalam Kehidaupan Sehari-hari
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar menghindari perilaku ria.
Perilaku Ria
Ria berarti pamer, yakni berbuat suatu kebaikan dengan maksud ingin memperoleh pujian orang lain. Barangkali dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai seseorang suka beramal baik kemudian diberitahukan kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila hal itu dimaksudkan untuk memberi contoh agar orang lain mau berbuat seperti itu, maka tida dilarang dalam agama. Akan tetapi, bila dimaksudkan agar orang lain tahu bahwa dirinya telah berbuat sesuatu kebaikan, itulah yang dinamakan ria yang dilarang agama.
Hendaknya setiap muslim ketika berbuat sesuatu selalu dilandasi dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt. Semata sehingga baik pujian maupun celaan tidak akan memengaruhi jiwanya, karena yang dicari hanyalah rida Allah Swt. Perhatikan hadis Rasulullah berikut.
Sesungguhnya amal-amal itu harus dengan niat, dan sesungguhnya setiap (amal) seseorang itu bergantung kepada niatnya (H.R. Bukhari dan Muslim).
Contoh perbuatan Ria
- Seseorang siswa mau melaksanakan tugas piket nya dengan baik sesudah guru masuk ke kelas, dengan harapan guru melihat dan menilai bahwa siswa tersebut tergolong siswa yang rajin melaksanakan tugas.
- Seseorang menyantuni anak yatim di hadapan banyak orang agar orang banyak tahu dan menilai dirinya sebagai orang dermawan dan baik hati.
Selain contoh diatas, perbuatan ria itu bisa timbul dalam berbagai kegiatan antara lain.
a. Ria dalam Beribadah
Apabila ada di antara jamaah atau karena dilihat orang biasanya memperlihatkan kekhusyukan, rukuk, sujud dipanjangkan begitu juga dengan wirid dan doanya dengan harapan ingin mendapatkan pujian sebagai orang yang tekun beribadah.
b. Ria dalam Bersedekah
Memberikan sedekah tidak karena ingin menolong orang dengan ikhlas, tetapi karena ingin dicap sebagai dermawan dan pemurah.
c. Ria dalam Berpakaian
Memakai pakaian yang bagus, perhiasan yang mahal dan beraneka ragam, dengan harapan ingin disebut dengan orang yang kaya dan mampu melebihi orang lain.
d. Ria dalam Berbagai Kegiatan
Bekerja seolah-olah bersemangat, padahal dalam hatinya tidak demikian. Rajin bekerja apabila ada pujian tetapi apabila tidak ada yang memuji, semangatnya menjadi turun orang yang ria biasanya bersifat angkuh, sombong, seolah-olah dirinya yang paling mampu, paling kaya, paling baik, paling pandai, dan sebagainya.
Menghindari Perilaku Ria dalam Kehidaupan Sehari-hari
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar menghindari perilaku ria.
- Tanamkan iman yang kuat dalam hati agar tidak tergoda bujuk rayu setan yang akan menjerumuskan ke jurang ria.
- Berkeyakinan bahwa amal baik kita akan mendapat pahala, jika tidak dicampuri urusan ria.
- Membuang sifat membanggakan diri yang menjadi sumber perbuatana ria.
- Menghilangkan sifat ingin dipuji dan disayangi karena termasuk bujuk rayu setan.
Itulah tadi Contoh Perilaku Ria dan Cara Menghindarinya semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda semua dan semoga anda sekarang menjadi lebih berhati-hati dalam berucap karena bisa saja ucapan kita itu salah satu ucapan riya dan malah menambah dosa kita.
0 comments:
Post a Comment